Powered By Blogger

Rabu, 27 Mei 2009

DAUR ULANG

Home » Pengetahuan Populer

Pendahuluan

Keberadaan barang-barang bekas seperti, majalah lama, koran bekas, pakaian, kardus, kaleng, plastik kemasan, dan daun-daun kering di sekitar rumah kita acapkali dirasakan mengganggu kebersihan dan kenyamanan hidup.

Semua ini benar adanya jika barang-barang bekas tersebut hanya dilihat sebagai “limbah” atau rongsokan yang tidak berguna. Namun jangan buru-buru Anda buang barang-barang bekas tersebut karena Anda dapat menyulap “limbah” tersebut menjadi barang-barang yang “berharga”. Sentuhan ide-ide kreatif yang segar dan ketrampilan artistik yang Anda miliki akan menghasilkan bermacam kreasi kolase yang unik dan tidak ada duanya.

Ketika masih di Sekolah Dasar Anda mengenal istilah “kolase” melalui aktivitas menghias kendi atau hiasan dinding dengan biji-bijian atau potongan perca. Mendekorasi permukaan suatu benda dengan menempelkan sesuatu di permukaannya merupakan jenis kria yang tertua diciptakan oleh manusia.Menurut para ahli diperkirakan kegiatan ini bermula di Venice, Italia kira-kira pada abad 17 ketika kota Venice menjadi terdepan dalam hal percetakan di Eropah. Seni kolase berkembang pesat di Perancis, Inggris, Jerman dan kota-kota lain di Eropah.
Dalam perkembangannya kemudian kolase secara kreatif dimanfaatkan sebagai unsur estetik yang personal dalam sebuah karya lukis. Kolase menjadi media yang digemari oleh kalangan seniman dunia. Pablo Picasso, George Braque dan Max Ernest terkenal dengan karya-karya lukisnya yang memanfaatkan kolase kertas, kain dan berbagai objek lainnya. Hal ini merupakan inovasi kreatif dari seniman ini dalam kurun waktu 90 tahun yang lalu. Henri Mattise adalah salah satu seniman yang giat berkreasi dengan kolase ketika jari-jari tangannya terserang arthritis hingga tak mampu melukis lagi. Mattise beralih ke kolase, ia memotong-motong kertas warna dalam ukuran besar dengan berbagai bentuk hingga tercipta mural kertas yang indah (Linderman, E. W.,1984:141-142).
Di situs ini Anda akan diberikan tips-tips praktis membuat kolase dari bahan-bahan bekas atau bahan-bahan alam yang terdapat di lingkungan sekitar. Anda dapat memanfaatkan kolase untuk berbagai kebutuhan. Membuat kolase dapat merupakan prosedur menghias atau mendekorasi yang sangat atraktif untuk diaplikasikan pada kartu ucapan, tas kertas, kotak hias, cover buku, bingkai foto, baki kayu dan lain sebagainya. Selain itu, Anda dapat pula mengembangkan kolase sebagai unsur estetik dalam seni lukis atau mengeksplorasi secara kreatif sebagai karya seni.

Pengertian Kolase

Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut ‘collage’ berasal dari kata ‘coller’ dalam bahasa Perancis yang berarti ‘merekat’. Selanjutnya kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain sebagainya kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya (Susanto, M., 2002:63). Berbagai material kolase dapat direkatkan pada beragam jenis permukaan, seperti kayu, plastik, kertas, kaca dan sebagainya untuk dimanfaatkan atau difungsikan sebagai benda fungsional atau karya seni.

Pemanfaatan bahan baku kolase yang beragam akan menghasilkan karakter bentuk kolase yang unik dan menarik yang dapat dibedakan menjadi : kolase dua dimensi dan kolase tiga dimensi untuk fungsi yang berbeda.

Foto 1: Pemanfaatan Kolase sebagai ornamen
hias pada 'paper-bag'
(Sumber: Miller, Sharlyn, 2001)
Foto 2: Pemanfaatan Kolase sebagai unsur
estetik pada karya tulis.
(Sumber: Welch, Nancy, 2000)

Unsur-unsur Visual

Kegiatan menata komposisi dalam membuat kolase merupakan aktivitas yang penting dan kompleks. Berbagai unsur rupa yang berbeda karakternya dipadukan dalam suatu komposisi untuk mengekspresikan gagasan artistik atau makna tertentu. (Sunaryo, A., 2002:8-9). Yang dimaksud dengan unsur-unsur rupa disini adalah aspek-aspek bentuk yang terlihat, konkret yang dalam kenyataannya saling terkait dan tak mudah dipisahkan satu dengan lainnya. Tampilan keseluruhannya menentukan perwujudan dan makna aspek bentuk itu sendiri.

Unsur-unsur rupa yang terdapat pada kolase antara lain :

  • Titik dan Bintik: titik adalah unit unsur rupa yang terkecil yang tidak memiliki ukuran panjang dan lebar, sedang bintik adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik pada kolase dapat diwujudkan dari butir-butir pasir laut. Sedang bintik dapat diwujudkan dari lada atau biji-bijian yang berukuran kecil dan sejenisnya.
  • Garis: merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun relatif tidak memiliki lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dari potongan kawat, lidi, batang korek, benang dan sebagainya.

Foto 3: Unsur titik dan bintik pada kolase
yang terbuat dari pasir laut, lada, kedelai,
biji-bijian, dsb.

Foto 4: Unsur garis pada kolase yang, terbuat
dari benang, seperti garis lurus, lengkung,
patah-patah, dsb.

  • Bidang: merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan beberapa garis. Bidang dapat dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal, melintang. Aplikasi unsur bidang pada kolase bisa berupa bidang datar (2D) dan bidang bervolume (3D).

  • Warna: merupakan unsur rupa yang penting dan salah satu wujud keindahan yang dapat dicerap oleh indera penglihatan manusia. Warna secara nyata dapat dibedakan menjadi warna primer, sekunder dan tertier. Unsur warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita/renda, kertas warna, kain warna-warni dan sebagainya.

Foto 5: Unsur bidang pada kolase yang terbuat dari beragam sobekan kertas, tiket, prangko
(Sumber:Child craft 1972)

Foto 6: Unsur warna pada kolase yang terbuat dari art paper warna merah, kuning, hijau abu-abu.

  • Bentuk: dalam pengertian dua dimensi akan berupa gambar yang tak bervolume, sedang dalam penertian tiga dimensi adalah unsur rupa yang terbentuk karena ruang dan volume. Bentuk ada 2 macam yakni: bentuk dengan struktur beraturan dan terukur (bentuk geometris) dan bentuk yang tak beraturan (bentuk organis). Unsur bentuk pada kolase dapat berupa guntingan atau sobekan kertas/kain, bungkus permen, daun kering, pita, uang logam, tutup botol, potongan kayu, dan sebagainya.

  • Tekstur: merupakan nilai atau sifat atau karakter permukaan dari suatu benda, seperti halus, kasar, bergelombang, lembut, lunak, keras, dan sebagainya. Tekstur secara visual dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Unsur tekstur nyata pada kolase dapat berupa kapas, karung goni, kain sutra, amplas, sabut kelapa, karet busa dan lainya. Sedang tekstur semu dapat berupa hasil cetakan irisan belimbing, tekstur koin di kertas, tekstur anyaman bambu di kertas dan sebagainya.

Foto 7: Macam-macam unsur bentuk pada kolase kancing dan gesper.

Foto 8: Unsur tekstur nyata pada kartu dengan hiasan kolase dari daun kering.
(Sumber:Grigg,Rubena.,2000)

Prinsip Rancangan

Penerapan prinsip rancangan penting diperhatikan dalam kegiatan menata komposisi suatu kolase karena keindahan atau keunikan struktur dan keutuhan maknanya ditentukan oleh ketepatan dalam mengolah unsur rupa sesuai prinsip rancangan. Beberapa prinsip rancangan yang dapat diaplikasikan pada kolase antara lain:

  1. Irama: merupakan penyusunan unsur-unsur visual yang ada atau pengulangan unsur-unsur rupa yang diatur. Jenis pengulangan antara lain: repetitif, alternatif dan progresif. Secara nyata prinsip irama dapat berupa unsur-unsur rupa dari material kolase yang disusun berulang secara dinamis.

  2. Keseimbangan: adalah kesamaan bobot dari unsur-unsur rupa yang diatur. Jumlah unsur rupa yang ditata mungkin tidak sama namun nilai bobotnya seimbang. Keseimbangan ada beberapa jenis, antara lain: keseimbangan sentral/terpusat, keseimbangan diagonal, keseimbangan simetri dan keseimbangan a-simetris. Secara nyata keseimbangan dapat berupa unsur-unsur rupa yang terdapat pada material kolase yang ditata menjadi komposisi yang harmonis.

Foto 9: Unsur irama pada kolase yang tersusun dari sedotan limun.

Foto 10: Unsur keseimbangan pada kolase tersusun dari sobekan kertas warna (Sumber: Child craft, 1972)

  1. Kesatuan: merupakan susunan unsur-unsur visual yang membentuk suatu kesatuan yang saling bertautan membentuk komposisi yang harmonis dan utuh, sehingga tidak ada bagian yang berdiri sendiri. Untuk menciptakan kesatuan, unsur rupa yang digunakan tidak harus seragam, tetapi dapat berbeda atau bervariasi unsur bentuk, warna, tekstur dan bahannya.

  2. Pusat Perhatian: adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada disekitarnya Untuk menciptakan pusat perhatian dalam kolase kita dapat menempatkan unsur yang paling dominan atau kontras.

Foto 11: Unsur kesatuan pada kolase yang terwujud
dari kolase daun dan paduan tekstur retakan
(Sumber:Child craft, 1972)

Foto 12: Unsur keseimbangan pada kolase tersusun dari sobekan kertas warna

Ragam bahan

Beragam jenis material dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat kolase. Secara umum jenis bahan baku kolase dapat dikelompokkan menjadi: (1) bahan-bahan alam (daun, ranting, bunga kering, kerang, batu-batuan dan lain-lain), (2) bahan-bahan olahan (plastik, serat sintetis, logam, karet dan lain-lain) dan, (3) bahan-bahan bekas (majalah bekas, tutup botol, bungkus permen/coklat, dan lain-lain). Ide-ide kreatif membuat kolase dapat dikembangkan dari pemanfaatan material-material kecil seperti kancing, peniti, tusuk gigi dan biji-bijian dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan komposisi kolase yang non-figuratif (abstrak) dan komposisi yang figuratif.

Foto 13: Macam-macam bahan untuk kolase, baik bahan alam maupun bahan sintetik.
(Sumber: Child craft, 1972)

Jenis bahan penunjang yang dibutuhkan dalam pembuatan kolase adalah permukaan suatu benda atau objek yang akan ditempeli kolase. Pada prinsipnya kolase dapat dimanfaatkan di hampir semua jenis bahan/material (kayu, plastik, kaca, kertas, kain, logam dan sebagainya) asalkan permukaan benda tersebut relatif rata.

Peralatan dan Teknik

Jenis peralatan dan teknik kolase yang digunakan perlu disesuaikan dengan jenis bahan bakunya dikarenakan karakter setiap jenis bahan spesifik. Jenis peralatan dan teknik yang digunakan untuk membuat kolase berbahan alam berbeda dengan kebutuhan membuat kolase berbahan olahan atau berbahan bekas. Secara umum peralatan utama yang dibutuhkan adalah :

  1. alat potong : seperti pisau, gunting, gergaji, tang, dan sebagainya.
  1. bahan perekat : seperti lem kertas, perekat vinyl, lem putih/PVC, lem plastik, jarum dan benang jahit, dan jenis perekat lainnya (disesuaikan dengan jenis bahannya).

Berbagai jenis kolase baik yang berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi umumnya dibuat dengan teknik yang bervariasi seperti: teknik sobek, teknik gunting, teknik potong, teknik rakit, teknik rekat, teknik jahit, teknik ikat dan sebagainya. Anda dapat memanfaatkan lebih dari satu teknik untuk membuat karya kolase, bahkan teknik campuran bisa dieksplorasi menjadi sentuhan artistik pada karya kolase.

Berbagai metode yang dipergunakan untuk membuat kolase antara lain :

  • Tumpang-tindih atau saling tutup (overlapping)
  • Penataan ruang (spatial arrangement)
  • Repetisi/perulangan (repetition)
  • Komposisi/kombinasi beragam jenis tekstur dari berbagai material.

Foto 14: Teknik overlapping pada karya kolase kertas tissue (Sumber: Welch, Nancy., 2000)

Aplikasi Kolase

Pada uraian di muka telah dijelaskan bahwa pada prinsipnya kolase dapat dimanfaatkan di hampir semua jenis bahan/material (kayu, plastik, kaca, kertas, kain, logam dan sebagainya) asalkan permukaan benda tersebut relatif rata. Namun dalam penerapannya perlu diperhatikan jenis bahan perekat dan teknik yang sesuai dengan bahan dasar dan material kolase. Misalnya, untuk menempelkan kolase perca pada kardus digunakan lem PVC dan teknik jahit; sedangkan untuk menempel kolase dari bahan plastik dipergunakan lem plastik, demikian pula dengan bahan lainnya perlu dipahami prosedur yang benar agar diperoleh hasil yang terbaik.

Foto 15: Aplikasi kolase daun di atas kertas
(Sumber:Grigg, Rubena., 2000)

Foto 16: Aplikasi kolase di atas vas yang terbuat dari kaca (Sumber: Miller, Sharlyn, 2001)

Pemanfaatan

Pada uraian di muka telah dijelaskan bahwa keberadaan kolase dalam kehidupan manusia mencakup kebutuhan yang variatif meliputi: fungsi pakai, fungsi hias dan fungsi ekspresi. Jenis karya kolase yang dihasilkan memiliki karakter spesifik. Aplikasi kolase sebagai fungsi pakai/hias umumnya lebih menampilkan komposisi dengan kualitas artistik yang bersifat dekoratif. Sedang aplikasi kolase yang lebih bebas sebagai fungsi ekspresi seni tampak lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide kreatif, bahan dan teknik untuk menghasilkan karya kolase yang unik dengan sentuhan estetis atau nuansa surealistik.
Material apapun dapat anda manfaatkan dalam pembuatan kolase asalkan ditata menjadi komposisi yang menarik atau unik, berupa: komposisi murni (komposisi abstrak) atau karya yang menampilkan obyek tertentu. Selanjutnya anda dapat mengembangkan kolase lebih bebas dan kreatif sebagai karya kolase yang tidak sekedar tampil sebagai unsur artistik yang bersifat pendukung namun dapat dikembangkan menjadi berbagai ide kreatif dengan tema – tema surealistik, misalnya menampilkan imagi/gambar yang super realis atau gambar yang berhubungan dengan mimpi, fantasi dan alam bawah sadar. Dengan pendekatan kreatif semacam ini, maka kolase gambar yang tidak saling terkait bisa terlihat logis.

Kreatif Membuat Kolase

Anda dapat mencoba pendekatan kreatif ini dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini :
a. Pendistorsian proposi bentuk normal menjadi bentuk yang tak lazim
b. Imaji/gambar diluar konteks yang umum.
c. Perbandingan proposi bentuk objek yang satu dengan objek yang lain dibuat tak lazim (kontras atau dramatis).

Foto 17: Seni Kolase yang menampilkan bayangan wajah yang diisi kolase gambar, foto dan teks (Sumber:Linderman, E.W., 1984)

Foto 18: Seni lukis mix-media yang bertema Surealistik, dimana obyeknya tidak saling berhubungan (Sumber: Welch, Nancy., 2000)

Mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa tumpukan barang – barang bekas yang sudah tak terpakai di rumah dapat beralih fungsi sebagai benda fungsional/hias yang artistik dan unik. Pemanfaatan unsur kolase dengan sentuhan artistik pada barang – barang bekas akan merubah tampilan visual barang-barang limbah tersebut akan menjelma jadi “benda baru” yang memikat. Kegiatan kreatif ini akan menjadi kegiatan pengisi waktu luang yang mengasyikan untuk dikerjakan bersama teman-teman dan anggota keluarga. Berbagai ide-ide unik dapat dikembangkan dengan bebas tanpa harus terikat pada ketentuan kaidah-kaidah seni yang berlaku. Dalam hal ini yang terpenting adalah memperoleh pengalaman estetik, keterampilan artistik dan kebebasan ekspresi dalam menghasilkan berbagai kreasi seni yang bersifat personal.
Berikut ini anda akan diberikan tips – tips praktis mengembangkan kreativitas dan kepekaan artistik memanfaatkan kolase pada berbagai jenis produk dan karya seni yang atraktif. Jenis proyek yang akan diketengahkan disini antara lain :

Kartu Ucapan dengan Kolase Hias

Kartu ucapan hadir sebagai tanda peringatan atas berbagai peristiwa dalam kehidupan manusia, baik peristiwa/suasana suka cita maupun duka cita. Selain itu kartu ucapan merupakan sarana komunikasi, silaturahmi dalam mengekspresikan berbagai ungkapan perasaan terdalam dan penuh ketulusan seperti : rasa kasih saying, rasa simpati, rasa hormat, rasa syukur, rasa hara, rasa suka cita dan sebagainya. Setiap orang bisa mengungkapkan perasaanya secara bebas dan personal melalui kartu ucapan.
Anda dapat memanfaat kartu ucapan yang siap pakai atau membuat sendiri kartu ucapan tersebut. Dapat dipastikan bahwa setiap orang akan senang dan bahagia ketika menerima atau membuatnya. Berdasarkan tujuan penciptannya, kartu ucapan dapat dibedakan menjadi :

  1. Kartu atas kelahiran anak
  2. Kartu selamat ulang tahun
  3. Kartu selamat atas kesuksesan
  4. Kartu bela sungkawa/turut berduka cita
  5. Kartu hari besar keagamaan

Kartu ucapan yang dijual ditoko – toko tersedia dalam 2 macam, yaitu : kartu ucapan kosong (tanpa teks) dan kartu ucapan dengan teks. Bentuk, bahan, warna, hiasan pada ucapan dan cara pembuatannya berbeda – beda, ada yang berupa produk massal dan ada pula yang terbatas jumlahnya (limited edition). Ada yang dikerjakan dengan mesin ada pula yang dibuat secara manual (hand made). Berbagai bentuk dan warna kartu ucapan diciptakan dengan berbagai pertimbangan artistik. Ada kartu ucapan yang segi empat, bulat, oval, hati, namun ada pula yang dapat dirakit jadi 3D dan diberi irama musik yang indah. Kartu ucapan yang anda berikan akan terasa lebih istimewa dan berkesan jika anda mendesain dan membuat sendiri kartu ucapan tersebut.

Bahan dan alat yang diperlukan :

  1. gunting
  2. lem UHU dan lem putih (PVC)
  3. elemen dekorasi berupa : daun-daun kering, bungkus permen/ coklat.
  4. kertas karton emas
  5. cat/spidol emas
  6. kuas cat dengan ujung runcing
  7. renda – renda dan pita emas
  8. kain bludru/flanel warna gelap (hijau tua, biru tua, coklat tua, hitam)
  9. pensil
  10. kertas crepe warna merah
  11. payet emas/perak

Prosedur Pembuatan :
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipergunakan untuk membuat kartu ucapan. Sebelum menentukan ukuran kartu ucapan, sebaiknya terlebih dahulu ukur amplopnya. Lalu potong kertas emas sesuai ukuran amplop lalu lipat jadi 2 bagian sama besar. Ukur dan gambar bidang yang akan diberi hiasan kolase, lalu potong kain flannel hitam sesuai ukuran bidang yang akan dihias tersebut.

Foto 19: Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam berkarya.

Foto 20: Potong kain flannel untuk bagian tengah kartu ucapan.

2. Gunting kain flannel berbentuk persegi panjang lalu temple pada sisi muka kartu, sisakan pinggir tepinya sekitar 4 cm. Untuk menciptakan "bingkai" untuk alas flanel tersebut potong kertas crepe merah dengan lebar + 1-1,5 cm sebanyak 4 potong untuk keempat tepinya. Potong kertas crepe zig – zag lalu tempel di sekiling kain flannel dengan lem putih yang telah diberi air sedikit.

Foto 21: Prosedur pembuatan “bingkai” untuk alas flannel harus dilakukan dengan kecermatan dan kerapihan.supaya hasil kerja maksimal. Anda dapat gunakan kuas untuk memudahkan proses kerja.

3. Untuk memperindah tampilan kartu, beri hiasan berupa pita emas polos dan renda emas di sekeliling bingkai kertas crepe merah. Selanjutnya pilih bentuk daun kering yang menarik lalu jiplak bentuknya pada kertas emas bekas bungkus coklat atau anda dapat mengecat daun tersebut dengan cat/spidol emas. Supaya komposisi bidang tidak terlihat kososng maka isilah bidang tersebut dengan dua guntingan kolase hias berbentuk daun.

Foto 22: Tempel kolase kertas emas berbentuk daun pada kain flannel menggunakan lem.

4. Setelah kartu ucapan diberi dekorasi kolase kertas emas berbentuk daun selanjutnya anda dapat menambahkan payet emas secukupnya untuk memperindah tampilan keseluruhannya. Sesuaikan warna payet dengan nuansa warna emas yang dominan pada kartu ucapan tersebut.

Foto 23: Kreasi Kartu Ucapan dengan unsur kolase hias. Anda dapat membuat beberapa variasi dekorasinya.

Foto 24: Kolase hias dapat diaplikasikan sebagai unsur artistik pada paper bag polos. Material alam dapat dikombinasi dengan kertas metalik bekas bungkus coklat.

Kotak Tissue dengan Hiasan Kolase

Saat anda berniat membereskan rumah dari barang-barang bekas yang ada, dapat dipastikan salah satunya adalah kemasan kardus bekas aneka barang atau kotak sepatu. Jika anda tidak membutuhkannya lagi janganlah anda buru-buru buang kotak-kotak kardus tersebut. Dengan sedikit keterampilan dan kreativitas maka barang-barang bekas yang tak bernilai itu dapat “menjelma “ menjadi kotak tissue yang artistik. Anda dapat menambahkan kolase hias dari perca untuk menutupi permukaan kotak sepatu bekas itu sehingga tampilannya lebih atraktif.

Bahan & Peralatan yang dibutuhkan:
Kardus sepatu bekas, kain flannel warna hitam, potongan perca, kapur tekstil, gunting kain, kuas ukuran kecil lem putih dan lem UHU, wadah plastik, payet (aneka bentuk dan warna ), jarum payet, benang aneka warna, pita emas 1 m.

Prosedur pembuatan :
Sebelum mulai bekerja, siapkan bahan dan alat yang diperlukan agar memudahkan proses kerja anda. Langkah kerja yang memerlukan persiapan khusus adalah mengumpulkan perca-perca sebagai material kolase. Potongan perca yang akan anda gunakan terlebih dahulu perlu disortir atau dipilih jenis warna, bahan dan teksturnya.

1. Sebelum mulai bekerja, siapkan bahan dan alat yang diperlukan agar memudahkan proses kerja anda. Langkah kerja yang memerlukan persiapan khusus adalah mengumpulkan perca-perca. Anda dapat memperolehnya dari tukang-tukang jahit yang memiliki banyak sisa-sisa perca dari bahan jahitannya. Potongan perca yang akan anda gunakan terlebih dahulu perlu disortir atau dipilih jenis warna, bahan dan teksturnya.

Foto 25: Bahan dan Alat yang diperlukan untuk membuat Kotak Tissu Berhias Kolase Perca, seperti : kotak sepatu bekas, perca, kain flannel, pita emas, payet, manik,gunting, jarum payet, benang warna, lem PVC.

2. Setelah selesai mensortir perca yang akan digunakan, selanjutnya anda bisa mulai menggambar pola kotak tissue di atas kain flannel. Gunakan kapur tulis-jahit sebagai alatnya. Lalu jahit jelujur dengan benang warna bidang yang akan diberi hiasan kolase agar lebih jelas.

Foto 26: Pilih kemasan kotak sepatu yang bertutup terpisah. Lalu buka lipatannya dan gunakan sebagai acuan gambar pola.

Foto 27: Selanjutnya tandai bagian bidang yang akan diberi payet dengan jahitan benang jelujur.

3. Langkah selanjutnya adalah menyusun atau menata perca-perca di atas bidang flannel yang akan dihias. Anda bisa mengkombinasikan bahan brokat yang bertekstur timbul dengan sifon atau organdi yang permukaanya lebih rata dan halus. Bisa juga anda memadukan tekstil polos dengan tekstil bermotif, hingga tercipta komposisi yang lebih menarik. Warna-warna perca bisa anda tata dalam komposisi kontras atau tumpang tindih hingga diperoleh efek warna yang unik. atau agak kalem dengan warna-warna yang senada. Disini anda bebas memilih warna dan berkreasi sesuai cita rasa artistik pribadi dan kreativitas anda. Tata kolase perca di atas kain flannel dengan teknik over-laping.

Foto 28: Tempel kolase perca menggunakan lem putih yang telah diberi air. Gunakan kuas untuk mengerjakannya. Lalu pasang payet dan manik-manik untuk mem- perindah kolase perca tersebut.

4. Setelah payet dan manik-manik selesai terpasang, proses selanjutnya adalah menempelkan kain flannel di kardus kotak sepatu. Dimulai dengan menempelkannya pada badan kotak, lalu pada bagian tutupnya. Gunakan lem putih (PVC) yang telah diberi air untuk merekatkannya. Untuk mempercepat proses pengerjaannya gunakan kuas ukuran sedang atau gunakan jari tangan telunjuk yang telah dibungkus kain flannel sebagai ganti kuas.

Foto 29: Upayakan seluruh permuka-an kain flannel telah di pulas lem secara merata. Jangan gunakan campuran air terlalu banyak, supaya lem tidak tembus ke sisi muka

Foto 30: Setelah seluruh sisi-sisi luar kotak tertutup kain flannel, lanjutkan proses yang sama untuk bagian dalam kotak. Perhatikan kerapihan dan kecermatan dalam pengerjaannya. Hal ini akan mempengaruhi hasil konstruksi kotak tissue.

5. Langkah berikutnya adalah memasang pita emas pada keempat tepi atas kotak tissue menggunakan lem. Setelah itu tempel roncean payet merah menutupi tepi luar pita emas dan sekeliling kotak serta keempat garis sudutnya, sehingga perpaduan keduanya memperindah tampilan badan kotak tissue.

Foto 31: Pemasangan roncean payet merah pada kotak tissue merupakan aksentuasi warna yang mempertegas dan memperindah bentuk badan kotak tissue berhias kolase.

6. Lakukan proses yang sama untuk melapisi bagian tutup kotak tissue. Perbesar ukuran tutupnya sekitar 5-7 mm di setiap sisinya karena akan dilapisi kain flannel. Tahap ini membutuhkan perhatian dan ketelitian ekstra dalam pengerjaannya agar konstruksi tutup dan badan kotak tissue cukup kuat dan persisi sudut-sudutnya.

Foto 32: Hiasan kolase perca pada bagian tutup kotak tssue memperindah tampilan kotak. Pilih warna dan bagian motif brokat yang artistik padukan dengan payet.

Foto 33: Kardus kotak sepatu telah menjelma menjadi “produk baru” yang lebih indah dan menarik. Kotak tissue berhias kolase perca menjadi penghias meja yang menawan.

Kolase Gambar Bayangan (Siluet) Wajah

Aktivitas bercermin merupakan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh semua orang. Di cermin anda akan melihat refleksi wajah anda sendiri, namun tidak semua orang pernah melihat siluet wajahnya sendiri dari tampak samping. Memang tidak mudah untuk dapat melakukannya, karena dibutuhkan kondisi pencahayaan khusus dan bantuan orang lain untuk menggambar atau menggunting siluet wajah tampak samping anda. Berikut ini anda akan diberi tips praktis membuat siluet wajah dengan teknik kolase kertas memanfaatkan teks-teks atau foto-foto dari majalah bekas. Kreasi kolase siluet wajah anda dan keluarga akan menjadi elemen estetis interior ruang tamu yang atraktif dan unik.

Bahan & Peralatan yang dibutuhkan:
Kertas karton putih, kertas karton warna (misalnya: merah atau hitam) untuk alas siluet, lampu sorot atau lampu baca, spidol/pensil, gunting kertas, lem kertas atau lem putih, teks-teks atau foto/gambar dari majalah dan bingkai kaca siap pakai.

Prosedur pembuatan :
1. Sebelum mulai bekerja, siapkan bahan dan alat yang diperlukan agar memudahkan proses kerja anda. Langkah kerja yang memerlukan persiapan khusus adalah memilih jenis teks dan foto/gambar yang sesuai dengan karakter diri anda atau orang lain. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan mengingat diperlukan proses refleksi pengenalaan kualitas pribadi diri sendiri atau orang lain. Walau prosesnya bersifat sangat personal namun mengasyikan proses pembuatannya.

Foto 34: Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan Kolase Siluet Wajah.


2. Gambar siluet wajah dengan bantuan lampu sorot atau lampu baca yang dipantulkan ke dinding yang telah ditempeli karton putih. Perhatikan dan amati baik-baik bayangan atau siluet wajah yang terlihat lalu gambar dengan pensil atau spidol. Lakukan proses ini dengan cermat agar karakter siluet terlihat lebih personal.

Foto 35: Gambarlah siluet pada kertas kartun putih menggunakan pensil atau spidol.

3. Selanjutnya gunting gambar siluet wajah pada karton putih bagian demi bagian hingga terbentuk siluet wajah tampak samping secara utuh.

Foto 36: Gunting siluet wajah mengikuti gambar wajah tampak samping. Kerjakan dengan cermat agar karakter wajah tidak berubah

4. Gunting bagian teks dari artikel di majalah-majalah yang anda rasakan cocok untuk merepresentasikan karakter diri anda atau orang lain. Lalu tata potongan kertas dan foto-foto/gambar tersebut pada kertas karton berbentuk siluet wajah sesuai selera artistik anda. Jika keseluruhan komposisi kolase kertas dirasakan telah serasi, menyatu dengan makna konsep diri yang ingin direpresentasikan maka selanjutnya anda dapat memberinya lem perkat. Pastikan seluruh karton putih telah terisi oleh teks dan gambar/foto.

Foto 37: Pilih kolase teks dan gambar atau foto yang dapat merepresentasikan karakter diri anda.

5. Tempel siluet wajah yang telah berhiaskan kolase teks dan gambar/foto pada alas karton berwarna. Anda dapat memilih jenis warna karton sesuai selera anda atau disesuaikan dengan warna-warna yang dominan muncul dalam komposisi unsur kolase teks dan foto.

Foto 38: Penempelan siluet

6. Hasil kreasi kolase yang anda ciptakan dapat anda kembangkan menjadi “Album Siluet” atau “Hiasan Dinding” yang menarik, penuh kesan dan kenangan.

Foto 39: Hasil kreasi


semua artikel
1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11
halaman selanjutnya

PUSTEKKOM © 2006

0 komentar:

Pengikut